Sahabatku, tidak terasa bulan Ramadhan akan segera menjumpai kita. Akankah kita siap menjemputnya dengan penuh kerinduan yang mendalam ibarat pertemuan yang dinanti-nantikan sekian lamanya. Rasa-rasanya tak kuasa ingin memeluk Ramadhan dengan erat, Membersamai dengan iman yang terus terjaga, bukankah itu adalah harapan terbesar seorang muslim?
Sejenak kita
renungkan bersama, adakah “Getar” yang menentramkan diri
mengharap kesempatan bertemu denganNya? dan “Cemas” yang berujung
sesak memilukan dada sebab akibat dosa yang bertumpah ruah? Ataukah malah masih
berteman bodoh dan amat bahkan apatis
menjadi pemenang dari segala perlombaan kehidupan yang dijalani.
Segala puji
bagi Tuhan Semesta Alam yang telah menjadikan Ramadhan sebaik-baik bulan
dalam setahun. Bulan yang didalamnya dipenuhi bintang disinari cahaya gemerlap seakan membisikkan perwujudan surgaNya, Kesempatan
mengambil bintang terang yang secara Cuma-Cuma hanya dengan mengkhusyukkan
raga dan batin menyatu dalam balutan sebaik-baiknya Ibadah.
“ Bulan suci Ramadhan sudah di hadapan kita. Mari kita sambut kedatangan tamu mulia ini dengan sambutan terhangat. Di antara para ulama terkemuka terdahulu senantiasa berdoa selama enam bulan memohon kepada Allah agar mereka dapat bertemu dengan bulan suci Ramadhan, lalu dalam enam bulan berikutnya mereka senantiasa berdoa agar ibadah mereka yang telah dikerjakan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah.”
Kalau saja setiap orang dari kita
mengetahui keistimewaan yang terdapat dalam bulan Ramadhan niscaya mereka
akan selalu berharap Ramadhan memanjang waktunya dalam setahun penuh.
Orang-orang mukmin mendapatkan kabar gembira akan dibukakannya pintu-pintu surga
dan ditutupnya pintu-pintu
neraka, serta dibelenggunya pemuka-pemuka syetan. Kabar gembira ini tidak
terdapat dalam bulan-bulan selain Ramadhan.
Barangsiapa mengisi Ramadhan dengan kesalehan-
kesalehan maka dia telah mendapatkan rahmat yang besar, dan barangsiapa
menyia-nyiakannya maka ia tidak telah melewatkan kebaikan yang agung. Sayyidina
Umar bin Abdul Aziz pada akhir khutbah-nya berkata:
“Sesungguhnya kalian tidaklah diciptakan dengan sia-sia dan kalian tidak dibiarkan begitu saja, akan tetapi ada tempat kembali bagi kalian pada hari kiamat. Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya. Maka sungguh merugi orang yang menyia-nyiakan rahmat Allah yang sangat luas, sungguh merugi orang yang tidak mendapatkan surga yang lebarnya seluas langit dan bumi. Bukankah kalian tahu bahwa kalian akan mati dan akan datang generasi setelah kalian. Setiap hari kita mengantarkan mereka yang telah sampai ajalnya, maka bertaqwalah kepada Allah sebelum kematian mendatangi kita. Sungguh aku mengatakan nasihat ini untuk kalian; yang sesungguhnya dosa-dosa saya sendiri yang tidak saya ketahui jauh lebih banyak dari pada dosa-dosa yang saya ketahui, yang karena itu saya terus meminta ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”.
Kabar gembira bagi orang-orang mukmin
dengan dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, dan
dibelenggunya Iblis dan pemuka-pemuka syetan di bulan suci ini. Maka hendaklah
kita persiapkan
diri kita dengan bekal yang cukup untuk menyambut bulan bertaburan berkah dan
ampunan ini. Jangan siasiakan kedatangannya karena kesempatan berharga
ini belum tentu dapat kita raih kembali pada tahun-tahun mendatang.
Kita adalah manusia-manusia yang senantiasa dalam kerugian, namun demikian akan datang kepada kita hari-hari yang
menjanjikan perdagangan yang menguntungkan. Barangsiapa yang tidak
mendapatkan keberuntungan pada bulan Ramadhan ini maka kapan dia akan
beruntung?! Pahala diraih dengan usaha, maka jadikanlah Ramadhan ini sebagai
usaha untuk meraih pahala.
“Ya Allah, berkahilah bagi kami pada bulan Rajab dan Sya‟ban dan 4 Bekal Menyambut Ramadhan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadlan”. (HR. Ahmad, alBaihaqi, al-Bazzar dan lainnya)
***
0 Response to "Sebentar Lagi Ramadhan, Sudah Siapkah Kita?"
Posting Komentar